“Maluku Utara adalah rumah yang menjunjung tinggi integrasi bangsa, tempat bernaung kelompok kelompok sosial yang memiliki perbedaan kepribadian, latar belakang, dan nilai nilai untuk membentuk satu kesatuan yang harmonis tanpa memandang etnis, agama, rasa maupun antar golongan,” terangnya.
Ideologi Pancasila dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan kita untuk senantiasa hidup dengan penuh rasa toleran, kata Sekprov menambahi.
“Pluralitas agama, suku, ras dan golongan pada hakikatnya merujuk pada satu Bangsa, yaitu Bangsa Indonesia” tutur Samsuddin.
Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik, Armin Zakaria dalam laporannya mengatakan fondasi paling mendasar dalam kehidupan bernegara terletak pada pemahaman yang mendalam mengenai filosofi Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika.