HALTENG, pilarmalut.com – Badan jalan nasional lintas Sagea-Patani Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), mulai mengalami kerusakan berat. Jalan ruas Weda menuju Patani itu di kerjakan pada tahun 2019 dan selesai dikerjakan pada 2020 lalu.
Pekerjaan jalan milik Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) yang di kerjakan PT Naviri Multi Konstruksi senilai Rp 136.319.080.000 itu, titik lokasi kerusakan beratnya di Desa Dotte, Weda Timur, Kabupaten Halteng.
Salah satu warga Weda Halteng , Adhit Soa Bobo kepada wartawan mengatakan, kerusakan jalan sangat merugian masyarakat Halmahera Tengah, khususnya yang sudah lama mendambakan pembangunan infrastuktur jalan di wilayah setempat.
Menurutnya, pembangunan jalan tersebut diduga dilakukan tidak sesuai spesifikasi teknis Bina Marga.
“Bisa terlihat jelas kerusakan ini karena proses pemadatan timbunan yang tidak maksimal dan terburu buru, kalau dikerjakan sesuai spesifikasi seharusnya pada penyiapan badan jalan sudah harus mencapai CBR atau kepadatan 6 persen baru bisa dilakukan pekerjaan penimbunan timbunan pilihan,” ujarnya.
Alumni Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Khairun Ternate itu memperkirakan, kerusakan jalan ini terjadi karena bahan agregat kelas A setebal 30 cm tidak sesuai dengan gradasi atau komposisi campuran untuk agregat kelas A.
