“Tidak ada yang tidak mungkin. Negara yang tidak punya apa-apa saja bisa maju. Jadi tidak ada alasan untuk tidak meningkatkan infrastruktur di Maluku Utara,” ujarnya.
Gubernur Sherly menyampaikan kesiapan Maluku Utara untuk masuk dalam arsitektur pembangunan nasional yang lebih terintegrasi, dan menyambut baik sinyal kuat dari Bappenas untuk memberikan perhatian khusus pada Maluku Utara dalam setiap dokumen perencanaan nasional serta sumber daya perencana Bappenas yang siap berkolaborasi dengan daerah.
Isu infrastruktur dasar seperti air bersih, akses transportasi laut dan udara, serta penguatan energi terbarukan menjadi fokus utama diskusi.
Deputi Infrastruktur, Abdul Malik Sadat, menyoroti tantangan layanan dasar dan peluang optimalisasi dana reklamasi tambang melalui kemitraan swasta.






